Greeting

Rabu, 09 Februari 2011

Quantum Teaching

Itulah asas quantum teaching menurut Bobby De Porter dalam bukunya Quantum Teaching. Bobby De Porter mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah awal dalam proses pembelajaran. Dengan memasuki terlebih dahulu dunia mereka berarti murid akan memberi izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Dengan mengaitkan apa yang diajarkan oleh guru dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang didapatkan dari kehidupan rumah, sosial, olahraga, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, dengan mudah dunia siswa dibawa ke dunia guru. Guru akan memberikan pemahaman tentang isi dunia itu kepada siswa.

Penjelasan di atas disampaikan oleh Instruktur Quantum Teaching, Drs. Agus Rochiman, M.Pd. dalam workshop pembelajaran quantum teaching SMA Pesantren Unggul Al Bayan, 12 Januari 2011. Acara yang dilaksanakan pada saat liburan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran, mengingat begitu pentingnya peran guru sebagai ujung tombak pembelajaran.
Sampai saat ini masih berkembang paradigma yang menganggap siswa sebagai botol kosong yang siap diisi oleh guru dengan metode yang sama dengan pengalaman guru belajar dulu. Sehingga proses pembelajaran berjalan monoton, satu arah. Yang berakibat pada persepsi siswa bahwa belajar adalah beban. Padahal dengan perkembangan informasi yang cepat seorang siswa berangkat dari rumah dengan modal pengetahuan yang berbeda-beda sesuai dengan pengalaman pengalaman masing-masing.

Paradigma ini bertentangan dengan prinsip pembelajaran KTSP yang berbasis kompetensi. Pertama pembelajaran berpusat pada peserta didik (siswa). Siswa menjadi subjek pembelajar sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi siswa belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.

Kedua, pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap siswa. Siswa memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu guru harus bisa mengembangkan model pembelajaran dan pendekatan yang bervariasi.

Dengan workshop ini diharapkan para guru kembali melakukan interopeksi dan mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran. Dalam workshop Quantum teaching instruktur menguraikan konsep dan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat pemaduan unsur-unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkannya.
Guru sekarang dituntut harus punya kreativitas, karena tantangan dan perkembangan zaman yang berbeda dimana sekarang dinamikanya lebih cepat ditambah juga denagn faktor siswa yang karakternya heterogenn menuntut perhatian yang akomodatif. Guru memang senantiasa masih perlu diingatkan, baik melalui seminar, maupun workshop,agar tidak menganggap bahwa dirinya adalah orang yang tidak perlu lagi belajar. Judul di atas sungguh sangat menarik untuk diaplikasikan.Semoga bisa dibaca oleh setiap guru di Indonesia. PSB telah menfasilitasi sebuah ruang maya bagi guru-guru SMA untuk berbagi pengalaman, ini seharusnya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Salam berbagi.


(dari www.albayan.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Perum Wijaya Permai 2