Greeting
Senin, 31 Januari 2011
Virus Revolusi Tunisia Menyebar Ke Negara Arab
Tunis. Penduduk di beberapa Negara Arab merasa senasib sepenanggungan dengan rakyat Tunisia. Mereka sama-sama kecewa dengan pemerintahnya dan berniat menggalang revolusi massal.
Gerakan revolusi di Tunisia nampaknya sudah menjadi virus yang menyebar cepat ke sejumlah negara Arab. Beberapa negara bagian Arab dilaporkan mulai diguncang aksi unjuk rasa menentang pemerintahan sah negaranya masing-masing.
Misalnya di ibukota Yordania, Amman. Sejumlah massa kelompok oposisi berorasi sambil berpidato di depan para peserta aksi demo. Mereka berteriak lantang, merasakan penderitaan yang sama dengan warga Tunisia. Sementara di Yaman, kelompok-kelompok mahasiswa turun ke jalan di ibukota negara, Sanaa sambil menyerukan revolusi terhadap para pemimpin Arab yang penuh “tipu daya”.
Sedangkan di Aljazair, seorang pria meninggal dunia setelah nekat membakar diri sebagai bentuk protes atas kenaikan harga pangan dan langkanya pekerjaan. Permasalahan dan aksi unjuk rasa seperti ini merupakan hal yang sama sebelum kerusuhan dan penggulingan pemerintahan di Tunisia.
Masih di Aljazair, tiga warga dilaporkan juga membakar diri dan diberitakan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Di Tunisia sendiri, Perdana Menteri (PM) Mohamed Ghannouchi berjanji untuk segera mengumumkan susunan koalisi pemerintahan. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan kabinet baru itu diumumkan. Yang jelas, Ghannouchi berharap, dapat mempertahankan momentum pergolakan politik guna menangkal protes yang bermunculan dan mengurangi kekuatan pihak-pihak bersenjata yang setia terhadap presiden yang digulingkan.
Pasukan khusus Tunisia terlibat baku tembak dengan pasukan pengaman presiden terguling di dekat Istana Kepresidenan pada hari Minggu (16/1), dua hari setelah Zine al- Abidine Ben Ali digulingkan. Para loyalis Ben Ali juga masih gigih melakukan perlawanan terhadap tentara Istana Kepresidenan. Dua pria bersenjata yang berada di atap Istana dilaporkan tewas tertembak oleh sniper dari helikopter.
Barikade tank juga disiagakan di sekitar ibukota Tunis dan tentara melakukan pengamanan taktis terhadap gedung-gedung. Malam hari, rakyat Tunis memblokade jalan-jalan dengan menggunakan pohon-pohon dan tempat sampah untuk melindungi harta mereka dari para penjarah
“Kita keluar ke jalan dan mengenakan rompi putih agar kita dapat mengenali satu sama lain. Beberapa orang juga membawa tongkat dan mengumpulkan batu,” kata seorang warga Tunis.
Protes yang meminta Ben Ali untuk turun dari jabatan telah mereda. Tapi para politisi, yang kebanyakan dari mereka adalah pendukung Ben Ali ingin mendapatkan momentum dari pergolakan politik itu.
Sumber: rakyatmerdeka.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(124)
-
▼
Jan 2011
(16)
- Revolusi Melati Tunisia dalam Perspektif Barat
- Virus Revolusi Tunisia Menyebar Ke Negara Arab
- Informasi SNMPTN 2011 Panitia Lokal Bandung
- Perjalanan Panjang Hosni Mubarak
- Mengenang Sang Jawara Jazz Elfa Secioria
- Do’a Sehari-hari
- Visi dan Misi SMA Negeri 1 Sukadana
- Eksistensi Fisika
- Chord dan Lirik Lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan
- Salah satu contoh Surat Cinta Anak IPA
- Bukti-bukti Crop Circle buatan manusia
- Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
- MASALAH PERGANTIAN KURIKULUM DI INDONESIA
- Jadwal UN SMA Tahun 2011
- Induksi Magnetik
- Pendidikan Lingkungan Hidup Kelas XII IPA Semester...
-
▼
Jan 2011
(16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar