Greeting
Rabu, 02 Februari 2011
Wah.., jika Gunung Ini Meletus, 2/3 Amerika Hancur
Taman Nasional Yellowstone di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho, Amerika Serikat berada tepat di bawah puncak salah satu gunung api terbesar di dunia, Yellowstone. Sebuah supervulkano atau gunung api super.
Para ahli mengkhawatirkan, gunung yang masih aktif ini bakal meletus. Apalagi, kaldera Yellowstone menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas sejak tahun 2004 lalu.
Apa yang terjadi jika Yellowstone meletus? Jawabannya, tragedi. Kekuatan erupsinya diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari letusan gunung St Helena pada tahun 1980.
Yellowstone akan memuntahkan lava ke langit, sementara abunya yang panas akan mematikan tanaman dan mengubur wilayah sekitarnya hingga radius 1.000 mil atau lebih dari 1.600 kilometer.
Tak hanya itu, dua per tiga wilayah Amerika Serikat bisa jadi tak bisa dihuni karena udara beracun yang berhembus dari kaldera. Ribuan penerbangan terpaksa dibatalkan, jutaan orang menjadi pengungsi.
Ini adalah mimpi buruk yang diprediksi para ilmuwan, jika Yellowstone kembali meletus untuk kali pertamanya dalam 600.000 tahun. Berita buruknya, ini mungkin terjadi di masa depan.
Penelitian menunjukkan, kaldera Yellowstone telah meletus tiga kali dalam kurun waktu 2,1 juta tahun. Kekhawatiran para ahli bukannya tanpa dasar. Peningkatan terekam sejak tujuh tahun lalu. Juga, dalam tiga tahun terakhir, lantai gunung naik tiga inchi per tahun. Ini tingkat peningkatan tercepat sejak pencatatan yang dimulai tahun 1923.
Namun, kurangnya data tak memungkinkan para ilmuwan memprediksi kapan gunung super itu bakal meletus. Ahli vulkanologi dari University of Utah, Bob Smith mengatakan, pengangkatan itu luar biasa karena meliputi wilayah yang cukup luas.
Awalnya, tambah dia, para ilmuwan khawatir peningkatan itu bisa mengarah ke letusan. Untungnya, "kami melihat magma berada di kedalaman sepuluh kilometer, kami tidak begitu khawatir," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Selasa 25 Januari 2011. Lain halnya jika magma berada di kedalaman dua atau tiga kilometer, para ahli bakal panik.
Sementara, Robert B. Smith, profesor geofisika di University of Utah, mengatakan, ruang magma gunung super itu terisi batu yang mencair.
"Tapi kita tidak tahu berapa lama proses ini berlangsung sebelum akhirnya terjadi letusan, atau sebaliknya aliran batu cair berhenti dan kaldera kembali rata."
Para ilmuwan yang memantau Yellowstone percaya, ruang penyimpanan magma atau reservoir yang membengkak di kedalaman enam mil di bawah tanah mungkin menyebabkan pengangkatan itu.
Para ilmuwan juga mengamati gumpalan seperti kue panekuk yang terbentuk dari batuan cair seukuran kota Los Angeles di lokasi itu. Karena kondisinya yang ekstrem, sulit bagi ilmuwan untuk menentukan apa sebenarnya yang sedang terjadi di bawah Yellowstone.
Sumber: situslakalaka.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(124)
-
▼
Feb 2011
(26)
- Piagam Jakarta
- Peran, Fungsi dan Tugas Pengurus RT
- Giliran Bahrain Jadi Pusat Revolusi di Arab
- Muhamad Yahya Harlan | Salingsapa.com | Anak SMP B...
- Pencurian Mayat Bayi | Pembongkaran Makam | Pencur...
- Quantum Teaching
- 10 Penyebab Komputer Lambat dan Cara Mengatasinya
- Yang Membuat Luluh Hati Wanita
- Chord Ungu Percaya Padaku
- LDR (Long Distance Relationship)
- Bahasa Pemrogaman Komputer
- Sejarah Perkembangan Game
- Komputer Dari Generasi Ke Generasi
- Komputer Pertama Kali Di Dunia
- Membuka Tabir Salah satu Keajaiban Al Qur'an
- 7 Kesalahan Terbesar Dalam Marketing
- Kesetiaan dan Pengorbanan Seekor Burung Jantan ter...
- 18 Kebohongan Pemerintahan SBY
- Galeri Foto
- Israel Takut Lahirnya Revolusi Ala Iran di Mesir
- Amerika Mulai Merapat ke El Baradei
- Berapa Sih Gaji Presiden SBY ??
- Rabu Terakhir Bulan Safar
- Wah.., jika Gunung Ini Meletus, 2/3 Amerika Hancur
- DOKUMEN Asli !! ISI Surat - Surat Nabi Muhammad SA...
- Khomeini Pulang, Revolusi Iran di Mulai
-
▼
Feb 2011
(26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar